Tauhid sebagai Sebab Penggugur Dosa (Bag. 6)
Baca pembahasan sebelumnya Tauhid sebagai Sebab Penggugur Dosa (Bag. 5)
Keutamaan tauhid yang berkaitan dengan negara dan masyarakat
Adapun keutamaan tauhid ini, sebagaimana terkait dengan masing-masing orang yang beriman, juga terkait dengan negeri-negeri kaum muslimin yang bertauhid, masyarakat, dan pemerintahannya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
”Dan janganlah kaum membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya. Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf : 56)
Yang dimaksud dengan “membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya” adalah di dalamnya terjadi hal-hal yang merupakan lawan dari tauhid atau hal-hal yang dapat mengurangi kesempurnaannya, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Kerusakan ini adalah kerusakan terbesar di muka bumi.
Baca Juga: Hukum Merokok dan Memperdagangkan Rokok
Allah Ta’ala juga berfirman dalam rangka menjelaskan hal ini,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
”Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa sungguh Dia akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka. Dan Dia akan benar-benar menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku.” (QS. An-Nuur : 55)
Di dalam ayat ini terdapat sesuatu yang dijanjikan, orang yang mendapat janji, dan kondisi dimana janji tersebut akan dipenuhi. Adapun orang yang mendapat janji, mereka adalah orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
”Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shalih.”
Baca Juga: Terkadang Adzab Kubur Diperlihatkan kepada Manusia
Mereka ini adalah orang-orang yang mendapat janji.
Adapun sesuatu yang dijanjikan adalah tiga hal:
(Pertama), “Sungguh Dia akan menjadikan mereka berkuasa di bumi”. Maksudnya, jika mereka tidak memiliki kekuasaan, maka dalam jangka waktu yang panjang atau pendek, Allah Ta’ala akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Allah Ta’ala telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa.
(Ke dua), kemudian Allah Ta’ala berfirman tentang janji yang ke dua (yang artinya), “Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka”. Masalah terbesar yang diusahakan dan diinginkan oleh orang-orang yang beriman adalah mereka dapat beribadah kepada Allah Ta’ala dengan penuh keteguhan. Mereka tidak takut dan tidak merasa lemah di dalam melaksanakan agama Allah Ta’ala. Bahkan mereka adalah orang-orang yang dihormati. Itu semua sesuai dengan janji Allah Ta’ala.
(Ke tiga), adapun janji yang ke tiga adalah firman-Nya (yang artinya), “Dan Dia akan benar-benar menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa”. Setelah mereka merasakan sedikit ketakutan serta setelah Allah Ta’ala memenangkan dan meneguhkan agama mereka, maka setelah adanya ketakutan itu mereka menjadi aman sentosa. Mereka merasa aman terkait diri mereka sendiri, agamanya, anak-anak mereka, kehormatan mereka, dan terkait harta-harta mereka semua. Semua ini adalah karunia dan janji dari Allah Ta’ala.
Sedangkan kondisi orang yang mendapat janji dijelaskan oleh kalimat berikutnya dalam firman Allah Ta’ala,
يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
”Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku.”
Maksudnya, ketika Allah menjadikan mereka berkuasa di bumi, meneguhkan bagi mereka agama mereka, dan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa, bagaimanakah kondisi mereka ketika itu dan sebelumnya? Yaitu bahwa mereka tetap menyembah Allah dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah Ta’ala. Ini adalah pengaruh tauhid yang terbesar bagi manusia dalam konteks masyarakat dan negara. Yaitu kalau mereka menyembah Allah Ta’ala dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, meyakini kebenaran tauhid dan menjauhi kesyirikan, maka mereka dijanjikan akan dibukakan anugerah dari Allah Ta’ala untuk mereka dengan ketiga hal ini. Demikian pula, akan dibukakan berkah untuk mereka dari langit dan dari bumi. Allah pun akan meluaskan rizki mereka. Sehingga mereka berada dalam kehidupan yang baik dan damai.
Baca Juga: Mengenggam Dunia, Ketika Meninggal Hanya Membawa Kafan
Penutup
Setelah penjelasan-penjelasan ini, menjadi jelaslah bagi kita semua bahwa keutamaan tauhid bagi tiap-tiap orang dan masyarakat serta negara secara umum sangatlah besar. Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah dalam memperhatikan tauhid dalam diri kita dan di sekitar kita jika kita menginginkan kebaikan yang besar ini. Jika tidak, maka tidaklah kita mendapatkan keutamaan ini. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan tauhid dan tidak menjauhi kesyirikan, maka sungguh Allah Ta’ala telah berfirman,
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
”Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka sungguh Allah haramkan surga baginya, dan tempat kembalinya neraka. Dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang berbuat dzalim.” (QS. Al-Maidah : 76)
Kita meminta kepada Allah Ta’ala agar menjadikan kita semua termasuk di antara ahli tauhid, yang mengetahuinya, meyakininya, mempersaksikannya, mengamalkannya, dan berdakwah kepadanya. Sesungguhnya Allah adalah penolong bagi orang-orang yang shalih, yaitu orang yang memiliki keutamaan dan kebaikan.
Sebagaimana kita juga meminta kepada Allah Ta’ala agar menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang mendapatkan keutamaan ini. Ya Allah, janganlah Engkau mengharamkan bagi kami untuk mendapatkan keutamaan-Mu karena dosa-dosa, kekurangan, dan kelancangan kami. Ya Allah, jadikanlah akhir dari urusan kami adalah kebaikan. Serta jadikanlah kebaikan sebagai pembuka dan penutup urusan-urusan kami. Sesungguhnya Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu, Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang.
Kami juga meminta kepada Allah Ta’ala agar meridhai pemimpin-pemimpin kami. Serta menjadikan kami dan mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang yang saling menolong dalam kebajikan dan ketakwaan. Semoga shalawat, salam, dan berkah senantiasa tercurah kepada nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca Juga:
[Selesai]
***
@Jogjakarta, 24 Jumadil awwal 1440/ 30 Januari 2018
Penerjemah: M. Saifudin Hakim
Artikel asli: https://muslim.or.id/46308-tauhid-sebagai-sebab-penggugur-dosa-bag-6.html